Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Daerah Gunung seringkali terasa lebih sejuk dan basah? Fenomena ini bukan sekadar kebetulan. Ada penjelasan ilmiah di balik kecenderungan gunung menjadi area yang lebih lembap dan menerima curah hujan tinggi.
Kunci utamanya terletak pada proses yang disebut pengangkatan orografis. Ketika massa udara yang lembap bergerak menuju daerah gunung, ia terpaksa naik. Udara tidak bisa menembus gunung, sehingga satu-satunya cara adalah mendaki lereng.
Saat udara naik, tekanan atmosfer menurun. Ini menyebabkan udara mengembang. Proses pengembangan ini kemudian membuat suhu udara turun secara signifikan, sesuai hukum termodinamika dasar atmosfer.
Penurunan suhu ini sangat krusial. Udara dingin memiliki kapasitas yang lebih rendah untuk menahan uap air dibandingkan udara hangat. Akibatnya, uap air dalam massa udara tersebut mulai mengembun.
Proses kondensasi ini membentuk tetesan-tetesan air kecil atau kristal es. Tetesan-tetesan ini kemudian berkumpul membentuk awan. Awan yang semakin tebal dan jenuh akhirnya akan melepaskan uap air tersebut sebagai presipitasi.
Presipitasi ini bisa berupa hujan, gerimis, atau bahkan salju di puncak gunung yang sangat tinggi. Sisi gunung yang menghadap angin dan menerima massa udara lembap disebut sisi windward. Sisi inilah yang mengalami curah hujan tinggi.
Setelah melewati puncak, udara mulai turun di sisi lereng lainnya, yang disebut sisi leeward. Saat turun, udara mengalami kompresi dan suhunya meningkat kembali. Udara menjadi lebih kering karena telah kehilangan sebagian besar kelembapannya.
Fenomena ini dikenal sebagai efek bayangan hujan (rain shadow effect). Sisi leeward gunung biasanya jauh lebih kering dan seringkali memiliki iklim semi-arid atau gurun. Kontras ini sangat mencolok di pegunungan besar.
Selain curah hujan, faktor suhu juga berkontribusi pada kebasahan. Udara dingin di pegunungan mengurangi tingkat evaporasi. Ini membuat kelembapan tanah dan vegetasi cenderung bertahan lebih lama.
Vegetasi yang lebat di pegunungan juga berperan. Pepohonan melepaskan uap air melalui transpirasi, meningkatkan kelembapan lokal. Hutan lebat juga membantu menahan air di tanah, mencegah kekeringan.
Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !