Kerak Telor: Menggali Kelezatan Kuliner Betawi yang Melegenda dan Paling Dicari!

Jakarta, dengan warisan kuliner Betawi yang kaya dan unik, memiliki hidangan yang satu ini selalu berhasil mencuri perhatian dan dianggap sebagai salah satu yang paling lezat: kerak telor. Camilan gurih dan renyah yang terbuat dari campuran beras ketan, telur, ebi (udang kering) yang disangrai, dan parutan kelapa sangrai ini memiliki cita rasa yang khas dan aroma yang menggoda. Mari kita mengenal lebih dekat kuliner Betawi yang satu ini dan mengapa kerak telor begitu istimewa.

Ciri khas kerak telor terletak pada proses memasaknya yang masih tradisional menggunakan tungku kecil dan wajan cekung. Adonan kerak telor yang terdiri dari beras ketan putih yang direndam, telur ayam atau bebek, ebi sangrai yang dihaluskan, kelapa parut sangrai, bawang goreng, dan bumbu-bumbu lainnya dimasak di atas wajan dengan api besar. Saat setengah matang, wajan akan dibalik sehingga bagian atas kerak telor terkena langsung bara api, menghasilkan tekstur renyah yang unik dan aroma yang khas. Taburan serundeng dan bawang goreng semakin menambah kenikmatan kuliner Betawi yang satu ini.

Sejarah kerak telor diperkirakan sudah ada sejak zaman Batavia dan menjadi hidangan rakyat Betawi. Dahulu, kerak telor sering dijajakan di acara-acara besar atau perayaan. Kini, meskipun semakin jarang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, kerak telor masih menjadi kuliner Betawi yang sangat dicari, terutama saat ada festival atau acara budaya Betawi. Keunikan rasa dan proses pembuatannya yang tradisional menjadikannya daya tarik tersendiri.

Jika Anda sedang berada di Jakarta, mencari dan mencicipi kerak telor adalah sebuah keharusan. Sensasi rasa gurih, renyah, dan aroma smoky yang khas akan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Mencicipi kerak telor adalah cara terbaik untuk mengenal kuliner Betawi yang autentik dan merasakan warisan budaya Betawi yang kaya. Pada acara Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang diadakan di kawasan Kemayoran pada tanggal 15 Juni – 17 Juli 2024, kerak telor selalu menjadi salah satu stand yang paling ramai dikunjungi dan dinikmati oleh para pengunjung. Kelezatan dan keunikan kerak telor memang menjadikannya salah satu permata kuliner Betawi yang patut untuk terus dilestarikan dan dinikmati.

Kelezatan Warisan Jogja: Mengenal Kuliner Khas Gudeg yang Melegenda

Yogyakarta, kota budaya yang kaya akan sejarah dan tradisi, juga memiliki khazanah kuliner khas yang tak kalah menarik. Salah satu ikon kuliner khas Yogyakarta yang telah melegenda dan menjadi daya tarik bagi wisatawan adalah Gudeg. Makanan manis gurih yang terbuat dari nangka muda ini bukan hanya sekadar hidangan, tetapi juga merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner kota gudeg ini. Mengenal lebih dekat kuliner khas Gudeg berarti menyelami cita rasa unik yang telah diwariskan secara turun-temurun. Artikel ini akan mengajak Anda untuk mengenal kuliner khas Yogyakarta yang satu ini lebih dalam.

Gudeg pada dasarnya adalah nangka muda (gori) yang dimasak dalam santan dengan waktu yang sangat lama, biasanya hingga berjam-jam, bersama dengan gula merah, bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, dan daun salam. Proses memasak yang lama inilah yang menghasilkan tekstur nangka yang lembut dan cita rasa manis gurih yang khas. Warna cokelat kemerahan pada Gudeg biasanya berasal dari penggunaan daun jati saat proses memasak. Gudeg seringkali disajikan dengan berbagai lauk pendamping yang menambah kekayaan rasanya, seperti opor ayam, telur pindang, tahu dan tempe bacem, serta sambal krecek (kulit sapi pedas). Kombinasi rasa manis dari nangka, gurih dari santan, dan pedas dari sambal krecek menciptakan pengalaman kuliner khas yang tak terlupakan.

Terdapat beberapa varian Gudeg yang dikenal di Yogyakarta, di antaranya adalah Gudeg basah dan Gudeg kering. Gudeg basah memiliki kuah santan yang lebih banyak dan tekstur yang lebih lembut, sedangkan Gudeg kering dimasak hingga kuahnya hampir habis, menghasilkan tekstur yang lebih padat dan rasa yang lebih intens. Setiap warung atau penjual Gudeg di Yogyakarta biasanya memiliki ciri khas rasa dan resep tersendiri yang membedakannya. Beberapa tempat makan Gudeg legendaris di Yogyakarta bahkan telah berdiri puluhan tahun dan menjadi tujuan wajib bagi para pecinta kuliner khas.

Menurut Ibu Siti (55 tahun), seorang penjual Gudeg legendaris di Jalan Wijilan, Yogyakarta, pada Jumat, 18 April 2025, kelezatan Gudeg terletak pada proses memasak yang sabar dan penggunaan bahan-bahan berkualitas. “Memasak Gudeg itu butuh waktu dan kesabaran. Bumbu-bumbunya juga harus pas agar rasanya bisa meresap sempurna ke dalam nangka. Inilah yang membuat Gudeg menjadi kuliner khas yang istimewa dan selalu dicari,” ujarnya. Mencicipi Gudeg saat berkunjung ke Yogyakarta bukan hanya sekadar mengisi perut, tetapi juga merupakan pengalaman budaya yang sayang untuk dilewatkan.