Pulau Bali, yang dikenal dengan keindahan alam dan budayanya, ternyata menyimpan peninggalan sejarah yang sangat berharga, yaitu Prasasti Blanjong. Prasasti ini merupakan peninggalan tertua di Pulau Bali yang memberikan petunjuk penting tentang sejarah awal pulau dewata.
Sejarah dan Penemuan
Prasasti Blanjong diperkirakan berasal dari abad ke-9 Masehi, tepatnya pada tahun 914 Masehi. Prasasti ini ditemukan di Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Bali. Prasasti ini ditulis pada sebuah tiang batu andesit setinggi 177 cm dengan diameter 62 cm.
Isi dan Makna Prasasti
Prasasti Blanjong ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Bali Kuno dan bahasa Sanskerta. Isi prasasti ini menceritakan tentang kemenangan Raja Sri Kesari Warmadewa dalam sebuah pertempuran. Sri Kesari Warmadewa adalah raja pertama dari Dinasti Warmadewa yang berkuasa di Bali. Prasasti ini juga menyebutkan kata “Walidwipa”, yang diyakini sebagai nama kuno Pulau Bali.
Keunikan dan Nilai Sejarah
Prasasti Blanjong memiliki nilai sejarah yang sangat penting karena menjadi bukti tertulis tertua tentang keberadaan kerajaan di Bali. Prasasti ini juga menjadi bukti bahwa pada masa itu, Bali telah memiliki hubungan dengan budaya India. Keunikan lain dari prasasti ini adalah penggunaan dua bahasa dan aksara yang berbeda.
Prasasti Blanjong Saat Ini
Saat ini, Prasasti Blanjong disimpan di Pura Blanjong, Sanur. Prasasti ini menjadi salah satu objek wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Pengunjung dapat melihat langsung prasasti bersejarah ini dan mempelajari lebih lanjut tentang sejarah awal Pulau Bali.
Selain nilai sejarahnya, Prasasti Blanjong juga memiliki nilai budaya yang tinggi. Prasasti ini menjadi bukti bahwa pada masa itu, masyarakat Bali telah memiliki peradaban yang maju dan kompleks. Keberadaan prasasti ini juga menunjukkan bahwa Bali telah memiliki hubungan yang erat dengan budaya India sejak lama.
Pemerintah daerah dan masyarakat Bali terus berupaya untuk melestarikan Prasasti Blanjong sebagai warisan budaya yang berharga. Upaya pelestarian ini meliputi perawatan prasasti, edukasi kepada masyarakat, dan pengembangan wisata sejarah. Dengan menjaga kelestarian Prasasti Blanjong, kita dapat terus mempelajari dan menghargai sejarah dan budaya Bali.