Pendidikan sejarah tidak hanya tentang membaca buku dan menghafal tanggal. Pengalaman langsung di lapangan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan menarik bagi para siswa. Salah satu contohnya adalah kegiatan siswa belajar ekskavasi di Situs Sangiran dan napak tilas candi.
Ekskavasi di Situs Sangiran: Menemukan Jejak Manusia Purba
Situs Sangiran, yang terletak di Kabupaten Sragen dan Karanganyar, Jawa Tengah, adalah situs arkeologi penting yang menjadi tempat penemuan fosil manusia purba Homo erectus. Di sini, para siswa belajar tentang proses ekskavasi, yaitu penggalian arkeologi untuk menemukan artefak dan fosil. Mereka belajar bagaimana mengidentifikasi, mencatat, dan menganalisis temuan-temuan tersebut.
“Kegiatan ini sangat menarik dan menambah wawasan kami tentang sejarah manusia purba,” ujar Ani, salah seorang siswa yang mengikuti kegiatan ekskavasi. “Kami jadi lebih paham tentang bagaimana para ilmuwan bekerja untuk mengungkap masa lalu.”
Napak Tilas Candi: Memahami Peradaban Kuno
Selain ekskavasi di Sangiran, para siswa belajar juga melakukan napak tilas candi-candi di sekitar Jawa Tengah. Mereka mengunjungi Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan candi-candi lainnya untuk memahami peradaban kuno yang pernah ada di Indonesia.
“Dengan mengunjungi candi-candi ini, kami bisa melihat langsung peninggalan sejarah yang luar biasa,” kata Budi, siswa lainnya. “Kami jadi lebih menghargai warisan budaya bangsa.”
Manfaat Kegiatan Belajar di Lapangan
Kegiatan siswa belajar di lapangan seperti ekskavasi dan napak tilas candi memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Meningkatkan pemahaman tentang sejarah dan budaya
- Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis
- Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap warisan budaya bangsa
- Memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan berkesan
- Pada tanggal 15 Maret 2025, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah mengadakan program “Sejarah Keliling” yang mengajak para siswa untuk belajar sejarah langsung di situs-situs bersejarah.
Informasi Tambahan:
- Kegiatan ekskavasi di Sangiran dipandu oleh para ahli arkeologi dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran.
- Napak tilas candi dilakukan dengan mengunjungi candi-candi yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi.
- Kegiatan ini diikuti oleh siswa dari berbagai sekolah di Jawa Tengah.
Kesimpulan
Kegiatan siswa belajar ekskavasi di Sangiran dan napak tilas candi adalah cara yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang sejarah dan budaya Indonesia. Pengalaman langsung di lapangan memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan berkesan.